Selasa, 05 November 2013

Tergantung Orangnya


Manusia sejatinya itu baik karena di dalam dirinya terdapat benih-benih kebajikan. Sebab setiap manusia dikaruniai yang namanya Hati Nurani sebagai sumber kebaikan yang diberikan oleh Alloh. Itulah sebabnya manusia dalam kehidupannya sejahat apapun tanpa sadar pasti pernah melakukan hal yang baik. Kebaikan yang dilakukan itu secara spontan tanpa memikirkan akibat yang akan diterimanya itulah kebaikan yang sesungguhnya. Oke-lah kalau manusia berkelakuan buruk itu karena perbuatannya, namun sebenarnya itu disebabkan hanya oleh bisikan setan dan sesungguhnya tipu daya setan itu lemah. 
Baca di sini untuk menambah wawasan anda tentang menghadapi setan dan nafsu.
 Sesungghunya tipu daya setan itu lemah
Sebaliknya kita yang merasa orang baik, tak jarang justru melakukan kebaikan itu dengan berbagai tujuan. Salah satunya adalah agar dianggap orang baik. Ada udang di balik batu.
Tanpa kita sadari, atas keingingin status ‘orang baik’ justru membuat kita lupa akan esensi berbuat baik itu sendiri. kebaikan yang kita lakukan dengan nilai-nilai yang semu. Ada pamrih yang berlebih. Layakkah kita disebut orang baik? Mereka yang orang-orang baik sejati tak akan memikirkan status sebagai orang baik. Itulah sebabnya dalam melakukan kebaikan akan sangat alami sekali. Mereka tidak peduli kebaikannya dihargai atau tidak dianggap. Bahkan mendapat balasan hinaan tak akan menggetarkan untuk terus hidup dalam kebaikan. Apakah salah bila kita masih menginginkan sebuah status ‘Orang Baik’ atas kebaikan-kebaikan yang kita lakukan?
Bukan masalah salah atau benar. Tapi bagaimana keinginan itu tidak menjadi sebuah kemelekatan yang justru menjadi beban.

Suatu saat kita pasti bertanya2, kenapa kita harus berbuat baik untungnya apa "kalo kita baik emang kita dapat apasih?"

Emang iya kita bakal dapat balasan kebaikan?
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. {Q.s. Al-Zalzalah: 7-8}

Kalo pengennya jodoh yang baik gimana?
Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
  
(di sini << untuk lebih jelas mengenai An-Nur:26, referensi yang lengkap dan bagus)

Mengartikan ayat Alloh memang sebaiknya tidak sepenggal-sepenggal.  Di sini saya tidak mencoba untuk menuliskan dan menjelaskan kepada anda tafsir dari ayat2 di atas karena banyak tulisan dan tokoh2 di luar sana yang lebih baik dan lebih benar dalam menafsirkan ayat sedangkan saya belum ahli demikian. Maka saya saat ini akan coba berpendapat apa yang ada di pikiran saya saja mengenai kebaikan.

Berarti sesuatu yang baik selalu berkumpul dengan yang baik, dan yang jelek dengan yang jelekkah? Ohya? Lalu apakah sesuatu atau seseorang yang baik akan pasti jadi milik orang baik? 

Kalau anda bertanya pada saya, itulah kenapa saya memasang judul demikian untuk menjawab pertanyaan2 tadi.
Inilah makna hidup yang indah, karena sejatinya hidup itu tersusun dari 2 fungsi, yaitu sabar dan syukur.
Kesabaran menjadikan kita mampu menghadapi musibah dan ridha terhadap ketetapn Alloh atas diri kita. Kesabaran menjadikan kita mampu melaksanakan perintah-perintah Alloh dengan sebaik-baiknya. Pada saat itulah derajat kita di sisi Alloh akan mengalami kenaikan yang luar biasa. Kesabaran menjadikan kita mampu menghindarkan diri dari kemaksiatan dan semua yang diharamkan Alloh meski nafsu syahwat kita sangat menginginkannya. Kesabaran ini juga akan meninggikan derajat kita di sisi Alloh.
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Khalifah Ali bin Abu Tholib RA.)
Di samping merealisasikan kesabaran, kita juga harus mampu menghiasi diri kita dengan sikap syukur kepada Alloh.. dan saya rasa dalam melakukan kebaikan-pun kita harus senantiasa tidak terlepas dari sikap bersyukur. Sehingga kita dapat menyadari bahwa balasan dari kebaikan yang kita lakukan adalah kebaikan pula dan kita selalu berniat untuk setiap saat melakukan kebaikan.
"Suatu barang ataupun orang yang baik, itu pasti akan jadi milik untuk orang baik pula, karena orang baik selalu menerima apa adanya dan selalu menilai apa yang diterimanya itu baik"
Referensi:
http://rizkilesus.wordpress.com/2010/05/02/yang-baik-hanya-untuk-yang-baik-annur-ayat-26/
http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Jihad2.html 
http://filsafat.kompasiana.com/2013/10/27/berbuat-baik-bukan-untuk-status-orang-baik-602649.html
http://www.minbarindo.com/_Dunia_Minbar/Akhlak_Dan_Moral/Indahnya_Hidup_di_Bawah_Naungan_Sabar_dan_Syukur.aspx
http://sabarsyukur.blogspot.com/

1 komentar:

Ania mengatakan...

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Posting Komentar

berkomentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India