Minggu, 03 November 2013

Benci Orangnya atau Sifatnya?

Siapa yang tidak pernah membenci seseorang? Saya yakin kita semua pernah merasakan yang namanya tidak suka dengan seseorang, entah perasaan itu besar karena didasari tindakan yang dilakukan orang tersebut pada kita sampai-sampai kita mendendam, atau mungkin hanya sebersit impression yang terlintas saat kita melihat seseorang pertama kali. Satu orang, dua orang, tiga dan seterusnya, lalu bagaimana jika kita ternyata berada di lingkungan yang tidak setipe dengan kita dan menyebabkan kita membenci semua orang yang kita temui di lingkungan tersebut? itu akan membuat kita suka menyendiri dan selalu memendam rasa tidak suka, benci, dengki dan sebagainya dalam diri kita sendiri.
Jika kita orang baik tentu kita akan mencoba untuk tidak membenci seseorang meskipun sangat sulit. Menurut saya itu bagus, tapi tidak memberikan solusi. Kita hanya akan membendung rasa tidak suka, menghilangkannya karena tidak ada hal yang dapat menyalurkan rasa tidak suka itu menjadi hal yang positif. Seakan-akan rasa tidak suka itu tidak ada, tidak pernah terjadi, dan yang paling tidak diharapkan adalah membuat kita kehilangan kepekaan, perasaan, sehingga menjadi kaku, acuh dan hanya bersikap "it's ok, no problem". 
Setiap orang sejatinya memiliki sifat yang bermacam-macam ada yang baik, ada yang buruk. Salah satu sifat itulah yang sebenarnya kita tidak sukai, bukan orang yang memiliki sifat itu. Jangan sampai satu sifat jelek dari seseorang, membuat kita membenci orang tersebut secara keseluruhan.
"Jangan sampai satu sifat jelek dari seseorang, membuat kita membenci orang tersebut secara keseluruhan"
Pernahkah kita mencoba untuk tidak membenci seseorang tapi kita membenci sifatnya. Benci sifat2 yang kita tidak suka. Nah di bawah ini beberapa hal positif yang coba saya sampaikan dengan kita membenci sifat jelek seseorang.
  1. Mengapa kita harus repot-repot membenci dia, lelah-lelah mikirin dia, tetapi dia tidak pernah peduli kalau kita membenci dia? Itu hanya akan membuat kita jengkel sendiri, bete sendiri, lalu apa? kita akan selalu terlihat murung di depan orang-orang, mengumbar aura negatif pada orang-orang baik di dunia nyata bahkan di dunia maya dengan menulis status dan nge-tweet marah2, sebal, mengumpat, dan sebagainya.
  2. Kita dapat menghilangkan sifat itu darinya. Hey, kalau sifat itu dapat muncul dari dirinya, berarti dapat pula hilang dari dirinya kan? Kalau menurut kita dan teman-teman sekitar kita, sifat dia itu jelek dan perlu dihilangkan, kenapa tidak kita coba membantu dia menghilangkan sifat itu dari dirinya? Membantu menghilangkan ghibah-an orang-orang tentang dirinya! tapi jangan sekali-kali kita menjelek-jelekkan dan membicarakan  kejelekkannya di depan umum karena barang siapa mengingatkan saudaranya di tengah-tengah orang banyak maka sesungguhnya ia telah menjelek-jelekkannya.- (http://mifty-away.tripod.com/id43.html)                                                        “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang keji itu tersiar dikalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan akhirat. Dan Alloh mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui” (An Nur : 19).
  3. Kalau kita membenci orang, kita hanya akan selalu dipenuhi pikiran negatif tentang orang tersebut. Kita tak pernah punya pikiran positif terhadapnya. Kita tidak pernah berfikir kalau ternyata orang tersebut mungkin dapat membawa kebaikan pada kita, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan dan dibutuhkan oleh sesama, bukan tidak mungkin bahwa yang kita butuhkan adalah orang yang kita benci sifatnya. Lalu, layakkah kita membenci orang yang ternyata kita butuhkan dan membawa kebaikan pada kita?
  4. Ini yang kita tidak harapkan terjadi, yaitu ternyata sifat kita berubah menjadi seperti dia (bukan tidak mungkin secara tiba-tiba) kita benci pada seseorang tetapi kita sendiri seperti orang itu, munafik?
  5. Mencegah sifat yang kita benci masuk ke diri kita. Dengan mengetahui dan mengenali sifat yang kita benci dan tidak kita inginkan, kita dapat mencegah masuknya sifat itu ke dalam diri kita dan selalu menjaga diri kita untuk memiliki sifat yang baik, bukan sifat yang tidak disukai orang-orang.
Itu tadi baru sedikit hal positif yang kita dapat dari membenci sifat jelek, masih ada beribu manfaat yang kita peroleh utamanya jika kita dapat melihat sesuatu dari sisi positifnya dan mengubah dampak negatifnya menjadi sesuatu yang berguna bagi diri kita sendiri dan orang lain. Khoirunnas anfa'uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain).
Jadi, masih mau membenci orang?
"Bencilah sifatnya, jangan orangnya"

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India