friendship, is like a flower, growing in its glory, telling its own story.. friendship, is precious, not only inshade, but in the sunshine of life, THANKS for being my friends.. may our
friendship..
will
everlasting..
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format
Milik Teman
This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 4 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 5 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Halo lama nggak ngisi blog. Tolong harap maklum yaa sini orang sibuk urusan ke sana kemari. haha. Ya daripada melompong terus nih aku mau posting sesuatu.
Nggak lama ini aku ada tugas disuruh bikin puisi sama guru Bahasa Indonesia, tapi sampai sekarang belum dinilai-nilai zzz. Puisi ini disetiap huruf depan barisnya harus sesuai dengan nama kita. Nah kan namaku FAUZAN IRFANDY jadinya gak panjang2 amat bikinnya. "cuma" 13 baris.
Daripada membusuk nggak ada yang baca mendingan aku pamerin aja disini saja ya wkwkwk. Awalnya aku mau bikin puisi yang kocak gitu tapi kok nggak nemu inspirasi yah jadinya malah kayak di bawah ini.
Nggak pake lama, baca nih siapa tau cocok sama isi hati kalian. cobain aja baca nya pake lagu yang sedih atau menye2 biar tambah afdol .hehehe
Faktanya, aku hanya bisa bertanya-tanya A pa saja yang bisa kudapatkan dari kehadiranmu Untuk kesekian lamanya kita bersama Zaman demi zaman kita lewati hingga detik ini Aku berharap, kamu akan terus menuntunku saat aku kehilangan arah Namun aku tahu, aku hanya sebutir pasir di pantaimu yang begitu luas :)
Ibarat gula dalam minumanku R asa haru bercampur bahagia kau tuangkan ke dalam hidupku Fahamilah.. A kupun tak mungkin memberikan setiap waktu yang kumiliki untukmu N amun dalam keterbatasan waktu itu, aku akan selalu mencoba membuatmu tersenyum Dan satu yang aku minta, suatu maaf darimu, sebab hanya puisi inilah Y ang dapat kutulis dengan tanganku, menggantikan mulutku yang gagap, di hadapanmu. :)
Pernah terjadi seorang wanita berturut-turut mengalami keguguran ketika usia janin berusia 2-3 bulan. Pasangan suami istri ini mengecek kehamilan berikutnya dan mendapati bahwa janin mengalami kerusakan sel berkesinambungan sampai janin mati. Dokter mengatakan bahwa rahim wanita ini telah terpapar oleh radiasi HP sehingga membuat janin di dalamnya tidak bisa bertahan lama untuk hidup dan berkembang.
Rahimnya telah mati jadi tidak mungkin bagi dia untuk memiliki janin yang hidup pula. Setelah diteliti, wanita ini ternyata memiliki kebiasaan menyimpan HP di jaket kerjanya yang posisinya tepat dekat rahim selama beberapa tahun.
Jangan lagi kita meremehkan resiko dari radiasi HP ini karena akibatnya bisa fatal bagi organ tubuh kita. Jauhkanlah HP dari tubuh kita sebisa mungkin ketika kita tidak sedang memakainya.
Jangan terlalu sering meletakkan HP dekat dengan ginjal, jantung dan di kantung celana karena ini bisa merusak ginjal, jantung, dan sistem reproduksi !
Jangan meletakkan HP dekat dengan tubuh ketika tidur. Jauhkan juga barang-barang elektronik lainnya ( seperti radio, televisi, laptop, kulkas dll.) dari area tempat kita tidur karena dalam jangka panjang radiasi dari barang-barang elektronik tersebut bisa membahayakan kesehatan. Radiasi yang ada dapat mengganggu dan mengacaukan proses produksi sistem hormonal dalam tubuh ketika kita tidur. Bahkan radiasi gelombang elektromagnetik telah dituding oleh banyak ahli medis sebagai penyebab munculnya banyak kasus kanker darah (leukemia).
beberapa tips yang dapat diikuti untuk meminimalisir dampak radiasi hp : check this out!!
- saat hp dalam keadaan standby,
bagi para pria, hindari menaruh hape dalam saku celana sebab HP menghasilkan paparan medan elektrostatik dan elektromagnetik yg mengakibatkan infertilitas (kemandulan). jangan meletakkan hp di dalam saku baju… kenapa?? karena saku baju letaknya berdekatan dengan jantung… dan bagian penting dari wanita ( khusus perempuan), yang juga dapat menyebabkan kanker payudara.
memang kelihatannya lebih praktis.. tapi lebih baik mencegah dari pada mengobati kan ??
- saat tidur sebaiknya hp yang standby diletakkan berjauhan dengan kepala kita… nah biasanya kan di letakan di dekat kepala kalau lagi tidur kan?? ayo ngaku haha… itu juga berdampak negatif bagi otak kita secara tidak langsung radiasi itu berbahaya bagi otak ( pastinya ) …. biar lebih aman turn off aja hp nya waktu lagi tidur pertama pasti mengganggu bgt klo tiba” bunyi pas lagi mimpi indah XD… hehe
- saat menerima telepon sebisa mungkin menggunakan earphone.. kenapa.. karena saat terjadi panggilan telepon itulah tingkat radiasi tertinggi dari hp… memang ribet.. tapi this quite effective lho…
woooooowww. di mana-mana sekarang kendaraan merajalela. Apalagi yang namanya motor. Kendaraan beroda dua itu saat ini tengah menjadi kendaraan favorit masyarakat di kota Semarang. Akibatnya jalanan protokol di kota Semarang bisa dibilang hampir seluruhnya rawan kemacetan!!!
Liat saja tiap pagi jalanan disesaki oleh kendaraan sebagian besar motor. Karena saya adalah siswa yang harus masuk sekolah pukul 06.45, mau tidak mau saya juga harus pake yang namanya Sepeda Motor untuk berangkat ke sekolah sebab jarak rumah ke sekolah-ku kurang lebih sekitar 14 km dan dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk sampai di sekolah.
Saya toh mau mau saja pake kendaraan umum seperti BRT untuk berangkat ke sekolah. Tapi bisa anda bayangkan bis sebesar itu gimana di jalan kalo terkena macet.
BISA BISA SAYA BOLOS SEKOLAH TIAP HARI.
Selain membikin hati jengkel karenanya, macet ujung-ujungnya juga dapat mengakibatkan polusi udara dan suara (bisa suara klakson, suara teriakan dan omelan orang2, serta suara hati yang sedang mangkel).
Macet bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah angka pertumbuhan kendaraan yang tidak sepadan dengan laju pertambahan jalanan. Akibatnya bisa kita lihat beribu-ribu kendaraan berjubel di satu jalan.
Sebenarnya yang kita butuhkan adalah solusi untuk mengatasi kemacetan ini.
Di sini dibutuhkan kerja sama yang baik antara Pemerintah Kota khususnya pihak yang menangani masalah transportasi dengan masyarakat Kota Semarang itu sendiri, selain dibutuhkan pula bantuan dari pihak polantas (polisi lalu lintas).
Pihak Pemkot dapat menyediakan fasilitas dan berbagai sarana prasarana untuk meningkatkan kualitas layanan untuk masyarakat dalam bertransportasi. Selain itu Pemkot juga dapat membuat aturan2 yang sekiranya dapat dilaksanakan demi menciptakan ketertiban di jalanan. Dapat kita contoh sistem 3 in 1 dan membuat jalur khusus Bus BRT di Jakarta atau bahkan kita bisa membuat aturan lain yang lebih inovatif.
Dari masyarakat sendiri hendaknya menuruti aturan2 yang telah dibuat oleh pemkot sedemikian rupa, yang sekiranya baik. Kita dapat memberikan tanggapan respon dan masukkan yang baik dan bersifat membangun.
Jalanan sekarang sudah semakin parah. Sampai kapan kita akan membiarkan kesemrawutan di jalanan kota Semarang. Secepat mungkin baiknya hal tersebut dapat diatasi. Maka dari itu kita selaku warga Kota Semarang yang baik, hendaklah bekerja sama demi menata kota Semarang yang lebih nyaman untuk dihuni.
Aku terserang demam nih. udah sejak 9 juni 2010 yang lalu. eit, tapi bukan demam panas lho. demam asmara juga bukan. tapi aku kena demam bola.
Yap, piala dunia 2010 udah dimulai sejak 9 juni 2010 di Afrika Selatan. Mulanya banyak orang pesimis terhadap penyelenggaraan kali ini. Tiket pertandingan pun banyak yang tersisa. tapi kenyataan nya .. bisa liat sendiri kan? setiap pertandingan stadion selalu sesak oleh lautan suporter. Banyak suporter yang datang dari negara luar untuk mendukung negaranya maupun suporter lokal yang mencari hiburan.
Piala Dunia 2010 dibuka dengan pertandingan tuanrumah, Afrika Selatan melawan tim asal benua amerika, Meksiko. Pertandingan itu berkesudahan 1-1
Sampai saat ini, sudah banyak tim-tim favorit berguguran contohnya Prancis, Italia, dan Serbia. Tragis memang, Prancis dan Italia adalah kedua finalis Piala Dunia sebelumnya yaitu tahun 2006 yang dijuarai oleh Italia lewat adu tendangan penalti. Banyak faktor yang mempengaruhi tim-tim tersebut tumbang entah teknis, non-teknis, ataupun ketidakberuntungan. Salah satu faktor yang banyak dipermasalahkan oleh para tim peserta piala dunia kali ini adalah......
Bola Jabulani, Bola Piala Dunia 2010
Bola pada piala dunia kali ini dinamakan, JABULANI.
Bola ini dibuat dan didesain khusus oleh Adidas. Nama Jabulani diambil dari bahasa Bantu, salah satu dari 11 bahasa resmi di Afrika Selatan (Afsel), tuan rumah Piala Dunia 2010. Arti dari Jabulani kurang lebih "untuk merayakan". Makna angka 11 menjadi salah satu inspirasi pembuatan bola tersebut. Kebetulan, di Afsel ada 11 suku dan 11 bahasa resmi. Selain itu, angka 11 merupakan jumlah pemain dalam setiap tim. Maka, desain bola ini tak jauh-jauh dari filosofi angka tersebut.
Maka, bola itu memiliki 11 warna. Warna-warna cerah penuh semangat dari Afsel sangat dominan dalam bola tersebut. Ada gambar segitiga yang terispirasi dari figur luar Stadion Johannesburg's Soccer City. Masing-masing elemen desain tersebut menampilkan warna cerah Afsel.
Bahkan nih ya, pelatih tim Inggris, Fabio Capello mengatakan bahwa bola ini adalah bola terburuk yang pernah dipakai di turnamen. Ataupun komentar kiper timnas Italia, sebut saja Buffon (emang namanya kali). Dia berkomentar bahwa bola itu kualitasnya tidak lebih baik atau sama dengan bola-bola yang dijual di supermarket. Tapi apapun komentar orang, FIFA tetap memberlakukan bola ini sebagai bola resmi Piala Dunia 2010.
JERSEY
Oh iya aku mau bahas hal menarik disini. Dalam bertanding, juga diperlukan kenyamanan dalam berseragam. Selain nyaman seragam juga sebaiknya enak dipandang mata. Dari 32 macam seragam tim yang dipakai di pertandingan aku paling suka seragam tim-tim ini:
Urut dari atas kiri searah jarum jam: Japan (home), Spanyol (home), Argentina (home), Japan (away)
Tiga baju itu favoritku. Seragam tim mana yang kamu suka?
TIM FAVORIT-ku
Kalau bicara soal jagoan, dari dulu jagoanku yaitu....BRAZIL nih. Starting eleven Brazil di Piala Dunia 2010
Sebenernya di Piala Dunia 2010 ini aku njagoin Brazil sama Spanyol ketemu di Final. Tapi karena mereka berada dalam satu jalur di fase knock-out jadinya maksimal mereka bisa ketemu di semifinal. Semoga saja. hehe. Buat pertandingan finalnya, Brazil v Argentina kayaknya seru nih. soalnya di Argentina ada pemain favoritku di Piala Dunia kali ini, Lionel Messi.
jadi, siapa jagoanmu di pergelaran akbar se-dunia yang diadakan 4 tahun sekali ini????
Senin 21 Juni 2010 kemarin, kelasku XI IPA 6 akrab dipangggil sapi senam, ngadain acara perpisahan kelas. Sayangnya, nggak semua murid kelasku bisa ikut. Ada juga yang nyusul. Acara ini berlangsung dari Senin pagi sampai Selasa pagi. Kita nginep di vila El-Roi di kawasan bandungan.
Kita berangkat menggunakan bus dan beberapa motor sekitar pukul 09.00 dari sekolah tercinta, smaga. Sebelum berangkat kita tidak lupa memanjatkan doa agar diberi keselamatan dan kelancaran sampai akhir.Alhamdulillah jalanan lancar jadi kita nggak kesiangan sampai di tempat.
Vila buat tidur cewek dan cowok di pisahkan hmm.. supaya bisa menjaga privasi, hehe.
Cewek di kasih vila 1 yang gede, sementara cowok di 2 vila sederhana (hiks2).
Begitu sampai kita langsung turunin barang-barang dan menata perlengkapan di vila.
Selesai menata barang kitaishoma dan santai-santai sejenak entah maen PS lah maen ayunan lah dll.
Puas maen-maen, pukul 13.00 ada acara games yang pokoknya bikin kita ill feel sama sie acara. Zzz. Nyelupin muka ke tepung, oper2an kartu pake mulut, tebak lagu, jalan kaki diiket, apalagi ya haha.
Habis games, kita sholat ashar trus maen-maen lagi bebas sampe magrib. (games = maen juga, gila maen terus, ya ngapain lagi! masak belajar? kita kesitu juga tujuannya maen)
Makan malam dimulai selepas magrib. Sudah kenyang, kita maen game lagi yang diadain sie acara. Ini game kita disuruh menyambung kata bahasa inggris yang lama/gak bisa dihukum tantangan atau jujur. Disini kita bisa nemuin banyak kejujuran dari setiap teman yang akhirnya terungkap setelah setahun lamanya menjadi tanda tanya. Aku kena sekali, sial, dan aku memilih untuk menerima tantangan karena aku suka yang namanya tantangan, tapi aku dapet tantangan konyol, usap-usap kepala Jundi. -_-“
Acara selanjutnya yaitu bakar-bakar jagung. Aku cuma makan satu karena takut kekenyangan yang dapat berakibat fatal misalnya buang air besar di tengah malam saat semua orang terlelap. Oh iya, waktu kita bakar-bakar jagung ada mas-mas vila sebelah yang gaya nya ikut-ikut an bakar jagung padahal ga ada apa-apanya. Wkwk melas. Berhubung kita manusia yang baik hati dan peduli terhardap sesama kita ngasih beberapa jagung bakar ke mereka.
Memasuki tengah malam, anak-anak dikumpulin di ruang kumpul di vila cewek.
Mulanya, kita mau liat video buatan sendiri yang isinya keseruan-keseruan kita selama setahun di sapisenam. Sayangnya kaset nya salah format dan nggak bisa dibaca DVD player-nya. Semoga aja nih video ada yang mau nge-upload.
Langsung aja kita masuk acara yang sejatinya sehingga dinamakan perpisahan. Disini kita menumpahkan kesan keluh kesah kita sepuasnya. Banyak juga yang nangis tapi ada pula yang kasak-kusuk bercanda. Aku nggak bisa ngomong apa-apa. Aku takut kalau aku ngomong tiba-tiba aku nangis kebawa emosi. Nggak lucu kan. Aku nggak mau nangis dihadapan orang-orang yang sangat aku sayangi. Kalian terlalu berharga untukku. Tapi nggak tahan ya aku maen ngumpet saja, hehe. Aku sempet liat Hanung juga gitu.
Trus waktu aku disuruh ngasih sepatah kata buat penutup, otakku berhenti kali ya dan aku masih nggak bisa ngomong. Aku jelasin disini saja ya.
Sebenernya aku mau ngomong gini:
“Assalamualaikum.Wr.Wb. puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena hanya atas segala rahmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini.
Saya atasnama panitia mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang bisa hadir diacara ini.
Terima kasih juga kepada para panitia yang tentunya sudah bekerja dengan sebaik-baiknya mempersiapkan acara ini agar berjalan lancar dan sukses sehingga dapat meninggalkan kesan yang berarti pada kita semua, walaupun dengan persiapan yang serba mendadak dan kesulitan dalam berkomunikasi.
Saya selaku ketua panitia (cieee wkwk) meminta maaf atas segala kekurangan yang menimbulkan ketidaknyamanan teman-teman selama acara ini.
Saya kira cukup sekian sepatah kata dari saya karena hari sudah malam dan kita semua sudah capek marilah kita tutup acara malam ini.
Akhir kata, billahi taufik wal hidayah wal inayah. Wassalamualaikum Wr.Wb”
Bagus kan. Eh malah aku ngomong nya gini:
“yak arena hari sudah malam, teman-teman langsung saja kita tutup acara ini lagipula kita butuh istirahat biar besok bisa bangun pagi dan bisa senam. Gimana kita kan sapi senam mau senam ga? Haha”
Wakakakak. Gila parah gak nyambung banget.
Habis aku ngomong itu kita salam-salaman saling berterimakasih dan minta maaf.
Selesai acara tersebut, aku dan temen-temen cowok balik ke vila cowok. Temen-temen ada yang pada maen kartu remi yang aku bawa. Sementara aku dan beberapa temen lain ngantuk nggak ikutan. Taruhan mereka, yang kalah buka baju. Wkwk ternyata pramu sama fadhil kalah mereka buka baju, udah tau mau kalah kok mau-maunya taruhan mana udaranya dingin banget. Akhirnya selesai maen, mereka beli tolak angin.
Aku tidur satu kasur sama Rizki Eka, padahal kasurnya kecil dan umumnya cuma buat dipake 1 orang. -_- tapi alhamdulillah aku bisa tidur nyenyak walaupun cuma sekitar 3,5 jam.
Esok harinya, aku bangun jam 5. Aku kira kesiangan, eeeh ternyata bangun paling awal, yang lainnya masih pada ngiler.
Habis solat subuh, aku, bram, jundi, karyo, wawan jalan-jalan keluar vila di tengah udara yang dingin mencekam. Kita mampir warung beli es soda gembira. eeeh salah .. teh anget.
Balik dari jalan-jalan kita sarapan, menunya nasi goreng telur kerupuk. Kasihan, ada yang nggak kebagian nasi goreng. Maaf ya aku ngambil nya banyak dan nanduk.
Sudah kenyang, lalu mandi itulah kebo eh sapi. Ya, setelah sarapan aku mandi. Aku ngajak Ajib mandi (tapi nggak 1 kamar mandi lho). Eh ternyata ajib mau. Langka lho Ajib mandi.
Perut kenyang badan seger kita trus persiapan buat pulang ke smaga. Sekitar pukul 09.00 bus penjemmput datang dan kita pulang ke smaga. Tidak lupa kita foto-foto ria sebelum meninggalkan vila. Ah, semoga kita semua inget terus segala kenangan di vila itu. Sekedar info, kernet nya kali ini lebih ramah beda sama kernet nya yang waktu kita berangkat.
Ada beberapa anak yang turun di jalan karena rumah mereka dekat dengan daerah yang dilewati oleh bus.
Sampai di smaga aku bingung pulang naik apa karena tidak dijemput akhirnya aku diantar Jundi (lebih tepatnya ‘sedikit memaksa’ meminta diantarkan). Thanks Jun! Karena tidak bawa helm, aku pinjem Pramu yang bawa helm 2. Helm yang ku pinjem kaca nya pecah sebelah gara-gara jatuh di jalan. Berasa jadi Robocop.
SATU LAGI BERTAMBAH, PENGALAMAN KU YANG SANGAT BERKESAN BARENG SAPISENAM.
Semoga ini bukan yang terakhir, walaupun kita sudah tidak berada dalam satu kelas.
Semoga kita dapat berkumpul lagi, walaupun dengan embel-embel alumni didepan kata XI IPA 6.
Dan aku hanya dapat berharap semoga dan semoga.
Yang terakhir, semoga semua harapanku benar. :) terima kasih kelasku tercinta, sapi senam.
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!". Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini. "Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke Universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita! "Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku." Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat.
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu.
Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Sumber: Diterjemahkan dari "I cried for my brother six times"
Orang yang tidur kurang dari enam jam, memiliki kemungkinan 12% mati lebih cepat dibandingkan mereka yang tidur selama 6 hingga 8 jam.
Studi dari University of Warwick dan Federico II University Medical School, Italia menyediakan bukti langsung antara durasi tidur yang pendek serta peningkatan kemungkinan mati muda.
Penelitian ini juga mencatat bahwa tidur terlalu lama (lebih dari 9 jam tiap malam) dapat menyebabkan kekhwatiran serupa. Namun, tidak seperti tidur dalam jumlah waktu sedikit, tidur dalam jumlah yang banyak tidak langsung menyebabkan risiko kematian, namun kenaikan signifikan dari penyakit yang serius dan fatal.
Studi ini melihat hubungan antara tingkat kebiasaan durasi tidur dan kematian dari 16 penelitian di Inggris, Amerika Serikat, Eropa, dan negara Asia Tenggara. Studi ini diikuti lebih dari 1,3 juta partisipan yang diamati selama 25 tahun, dengan lebih dari 100 ribu kematian berhasil di deteksi, berdasarkan informasi dari pihak University of Warwick.
Francesco Cappucio, profesor di University of Warwick dan dokter konsultan mengatakan, “Meskipun tidur yang pendek dapat menyebabkan penyakit yang mematikan, namun tidur yang lebih lama menunjukkan kemungkinan penyakit yang mematikan lebih banyak.”