Rabu, 23 Desember 2009

Cerita ber-nasehat

Pada suatu hari Luqman Hakim masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekorkeledai, dan anaknya berjalan mengikuti dari belakang. Melihat tingkah lakuLuqman itu, orang-orang pun berkata, ‘Lihat orang tua yang tidak berperasaanitu, dia enak-enakan menunggang keledai, sementara anaknya dibiarkanberjalan kaki.”Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai maka Luqman pun turun darikeledainya lalu diletakkan anaknya di atas keledai. Kemudian merekaberjalankembali. Melihat yang demikian, maka orang-orang di pasar berkata,“Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak-enakan menaikikeledai, sungguh kurang ajar anak itu.”Begitu mendengar kata-kata itu, Luqman pun akhirnya menunggangi keledaibersama-sama anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, “Lihatlah,sungguh kejam mereka, dua orang menaiki seekor keledai, betapa tersiksanyakeledai itu.” Oleh karena tidak suka mendengar perkataan orang-orang, makaLuqman dan anaknya turun dari keledai, akhirnya dituntunlah keledai itu danmereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Kemudian terdengar lagisuara orang berkata, “Sungguh dungu mereka, dua orang berjalan kaki,sedangkan keledainya tidak dikendarai.”Dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman Hakim menasehati anaknya tentangsikap manusia dan ucapan mereka, katanya, “Sesungguhnya tiada terlepastingkah laku seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakaltiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan dari Allah SWT saja.Barangsiapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalammenjalani kehidupan.” . . . .

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India